Powered By Blogger

Senin, 13 September 2010

Sentuhan Kemewahan Dua Wanita

Hotel ini terlahir dari kolaborasi kreasi antara ibu dan anak. Terciptalah beragam kemewahan dan keindahan yang menjadi andalan untuk memanjakan setiap konsumennya.

Hotel Amaroossa Bandung merupakan butik hotel yang menawarkan detail seni dan kemewahan hasil kolaborasi dua wanita lintas generasi, sang ibu, Amalia Roosseno dan putrinya, Belinda Rosalina.

Lokasi hotel ini memang sangat ideal, baik untuk bisnis maupun wisatawan. Hotel ini hanya 15 menit berkendara dari stasiun kereta dan 25 menit dari Bandara Husein Sastranegara. Lokasinya juga dekat dengan pusat perbelanjaan yang ramai dii jalan Riau dan pusat bisnis di wilayah kabupaten.

Amalia dan Bellinda memahami benar bagaimana caranya memanjakan setiap konsumen yang menginap di hotel mereka. Setiap tamu bagaikan raja. Makanya, ibu dan anak ini menempatkan posisi yang sangat layak dan istimewa bagi setiap tamu-tamunya. Hal itu dapat terlihat dari eksterior bangunan hotel ini. Kesan mewah nan eksotiknya benar-benar menonjol. Pastinya, membuat banyak tamu penasaran, dari luarnya saja sudah seperti ini, bagaimana dengan interiornya, pasti jauh lebih indah dan mempesona.

Memang betul demikian adanya. Selain senyum ramah yang dikembangkan setiap karyawannya, tiap sudut hotel ini juga memiliki warna tersendiri. Paduan arsitektur bergaya Eropa dipadu padankan dengan lukisan karya pelukis ternama, ditambah lagi keindahan tersebut dibalut dengan furniture yang kental menonjolkan sisi romantis. Selain itu pemilihan paduan warnanya pun elegant, kaya akan nilai unsur seni.

Bagaimana dengan roomnya? Sebagai hotel bintang empat dan masih baru, Amaroossa Bandung tak kalah istimewa memberikan pelayanan dibandingkan dengan hotel-hotel lainnya. Mulai dari pemilihan tipe kamar yang disesuaikan dengan kebutuhan seperti deluxe, superior, junior suite, hingga Presidential Suite. “Untuk sebuah hotel yang masih terbilang baru di Bandung, dalam massa soft opening, 85% kamar di weeksday selalu terjual dan weekend fullbook. Kami sangat bersyukur animo masyarakat sangat besar terhadap Hotel Amaroossa,” ungkap Owner, Amalia Rosseno kepada Health n Tourism.

Selain itu untuk para pebisnis tersedia function room dalam berbagai ukuran dan kapasitas yang bisa digunakan untuk menjalin kerjasama dengan rekan bisnis.

Untuk urusan kuliner, cita rasa baik lokal maupun internasional dapat Anda nikmati disini. Ada enam restaurant yang bisa menjadi pilihan tempat santap makan Anda, dan memiliki view serta suasana yang berbeda. Jika Anda ingin menikmati makan malam dengan view pemandangan sejuknya kota Bandung La Vie en Rose Lounge n dine bisa dijadikan pilihan saat bertandang ke hotel ini.

Berendam pada swimming pool bernuansa oasis yang mengelilingi air terjun serta berjemur dengan beralaskan pasir putih, juga dapat Anda nikmati disini. Tentunya sambil menikmati kesegaran minuman di The Scarlet Pool Bar.

Kemudahan akses serta lokasinya yang strategis dekat dengan pusat perbelanjaan menjadikan Hotel Amarossa pilihan yang tepat untuk Anda. Tunggu Apalagi. ES

Written : Erik for Health n Tourism Magazine
Photo : Istimewa

'Jumpalitan' Siapa Takut ?

Terlintas dalam benak, seandainya saja tubuh ini bisa melesat secepat mungkin saat jiwa terdesak dalam bahaya, berlari bebas, melompat bergerak dari satu titik ke titik lain secara efisien mengandalkan kemampuan untuk tubuh berpindah tempat dalam sekejap layaknya ‘Spiderman’. Hmm..dalam aktivitas ternyata tanpa sadar kita sering melakukan gerakan seperti superhero itu.


Mungkin sebagian dari Anda masih awam mendengar olah raga yang satu ini. Kalau Anda pernah menonton film Yamakasi tentunya tak asing lagi dengan gerakan-gerakan penuh dengan sentuhan seni ini. Di film itu banyak adegan orang berlari bebas, menurunin tangga, jungkir balik dari rumah ke rumah, mencoba mencari jalan keluar melompati dan menggapai dinding-dinding penghalang, yup, mungkin gerakan inilah yang mendeskripsikan mereka ‘saksi’ ?. Tidak juga, jawabannya adalah Parkour.

Parkour, atau biasanya disingkat PK, adalah seni yang mengandalkan kelincahan dan kekuatan tubuh ini awalnya adalah sebuah latihan dasar halang rintang yang dipakai militer dan pemadam kebakaran Prancis. Dilatih agar mereka bisa keluar dari situasi darurat yang bisa terjadi kapan saja. Bergerak atau pindah dari point A ke point B seefisien dan secepat mungkin, menggunakan prinsip dari Parkour itu sendiri dan mengedepankan keindahan bergerak, sekaligus diimbangi oleh kemampuan dari tubuh manusia itu sendiri.

Olah raga ini kemudian dikembangkan oleh David Belle dan Sebastian Faucan, mereka berdualah yang telah memperkenalkan olahraga ini ke seluruh dunia. “Orang biasanya lebih mengenal Parkour dengan sebutan Yamakasi (sebuah film perancis pada tahun 2001) padahal sebenarnya Yamakasi adalah tim Parkour yang terdiri dari 7 orang yang berasal dari Lisses Perancis, mereka adalah anak buah didik David Belle.” Ungkap Fadli salah satu traceours (pelaku parkour) kepada Health n Tourism. Berkat film ini lah keberadaan pakour makin populer termasuk di Indonesia.

Di Indonesia sendiri Parkour mulai masuk 3 tahun silam. Berbekal pengetahuan yang didapat dari internet, mencari informasi dan melihat para aksi traceours, Fadli dan teman-temannya mulai berlatih bersama. “Mengingat tidak ada pelatih khusus, faktor kebersamaan menjadi perekat diantara kami,” ujar Fadli. Atas dasar kebersamaan inilah yang akhirnya membuat komunitas parkour semakin berkembang, di kota-kota seperti Malang, Jakarta, Surabaya dan Bandung.

Tak heran jika parkour mulai dilirik industri perfilman dan iklan. Banyak aksi traceours Indonesia yang bisa di lihat dari beberapa iklan televisi.

Keunikan parkour inilah yang membuat Volland Humanggio jatuh cinta pada seni berpindah tempat ini. Berkat keahlian parkour yang dimiliki, Volland yang berprofesi sebagai model dan penyanyi R&B ini, muendapat tawaran bermain film layar lebar. Pemeran tokoh Beno di film layar lebar Sang Dewi ini pun dijuluki sebagai salah satu bapak parkour Indonesia. “Bagi saya parkour memiliki sifat entertain, meloncat dari gedung bertingkat, berlari dan meloncati pagar besi di kampus atau perkantoranpun bisa menjadi aksi ekstrem sekaligus menarik sebagian sebagai tontonan,” tegas pria kelahiran Gorontalo ini.

“Banyak hal positif yang saya dapat di parkour. selain olah raga ini sederhana dan bisa dilakukan dimana saja. Secara tak langsung nyali dan insting kita terlatih karena setiap gerakkan penuh dengan perhitungan,” tambahnya.

Lebih lanjut, lewat obrolan santai dengan HnT pria berkaus hijau dan training hitam penuh kesan sporty ini merasakan manfaat parkour dalam kehidupan “Dalam parkour kita bisa berkreasi untuk menciptakan atau menggabungkan beberapa gerakan dasar menjadi baru tergantung kreatifitas kita. Hidup pun begitu, parkour mengajarkan kita untuk bergerak bebas menuju kebebasan tanpa harus melawan aturan,” ungkap pria 29 tahun ini.

Dalam perkembangannya olah raga ini, memiliki nilai manfaat dari sisi mental dan fisik. Selain itu sifat entertaimentnya bisa dijadikan sebagai profesi yang menjanjikan. Ingin mencoba? ES


Written : Erik for Health n Tourism Magazine
Photo : Istimewa n DS

Senin, 26 Juli 2010

Merindukan Pacar Lama


Hari ini sehabis meliput PARKOUR salah satu olah raga yang membutuhkan kelincahan tubuh di taman Kridaloka Gelora Bung Karno Jakarta. Meski kondisi badan saya 60% fit tapi namanya tugas negara ya harus ON FIRE trusss..
Interview selesai dengan narasumber, seorang teman mengajak saya kesebuah acara photosession bertajuk Hunting Photo Id-Photographer - Exotic Bike and Hot Rods. Bertempat di Rasuna Epicentrum Marketing Office, wow..untuk sebuah spot photosession bisa dibilang ini mewah. Ada objek pendukung model seperti mobil-mobil antik, dan motor-motor besar. Serta model-model dari media partner ME magazine..Ciaammmik...

Melihat n merasakan atmosfer kala itu..hmmm..tangan dan mata ini rasanya ingin membidik semua moment yang ada.
Kangeeen Banget pengen hunting n Motret fashion lagii...
sudah lama gak berkarya bkin portofolio yang bener-bener berkonsep. Setelah kurang lebih 4 bulan saya "pisah ranjang" dengan pacar lama saya (Kamera) dan "selingkuh" dengan tulisan. Rasanya saya ingin meminang kembali pacar lama saya.
Berhubung kondisi yang kurang fit, saya hanya jadi penonton dan penikmat saja..melihat para photographer lain dengan senjata mereka masing-masing, menaklukan musuh mereka yang berparas ayu nan SEXY...
untungnya saya gak sendiri, ada dua photographer handal yang senasib dengan saya..hehehehe...